Hulu Sungai Utara Laksanakan Vaksinasi, Dimulai Pejabat Forkomindo, Tokoh Masyarakat, dan Agama
Vaksinasi

Bagikan:

Kalimantan Selatan – Vaksinasi di Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, dilaksanakan pada 1 Februari. H. Abdul Wahid, Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) membimbing warganya supaya mendukung kegiatan vaksinasi Covid-19 dari pemerintah.

Dalam pelaksanaan tersebut, pejabat Forkopimda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat menjadi pihak pertama yang menerima vaksin. Vaksinasi diselenggarakan di Aula DR KH Idham Khalid Amuntai.

Pilihan penerima prioritas tersebut bukan tanpa alasan. Pejabat publik, tokoh masyarakat dan tokoh agama tersebut diharapkan dapat menjadi role model atau motivasi masyarakat. Mereka diamanahi untuk memberi pemahaman bahwa vaksinasi sebagai upaya melindungi diri dan keluarga dari terpapar Virus Corona.

"Pemberian vaksin kepada pejabat dan tokoh publik  sebagai simbolisasi diharapkan menumbuhkan oprimisme di masyarakat untuk berpikir positif bahwa vaksin yang diberikan akan meningkatkan sistem imunitas tubuh melawan COVID-19," tutur Wahid, dari VOI melansir Antara.

Komandam Kodim 1001 Amuntai/Balangan Letkol Inf Ali Ahmad Satriadi menjadi peserta vaksin pertama yang menerima suntikan disusul pejabat Forkopimda lainnya.

Plt Kepala Dinas Keaehatan HSU Danu Frans Fotohena menjelaskan, pemberian Vaksin tidak serta merta dapat menghentikan penularan COVID-19.

"Karena itu penerapan Protokol Kesehatan seperti mengenakan masker, jaga jarak dan cuci tangan dengan sabun harus terus dilakukan, meski sudah di vaksin," katanya. 

Danu mengatakan, terbentuknya kekebalan kelompok masyarakat melalui pemberian vaksin membutuhkan waktu dan proses, sehingga semua pihak hendaknya tetap saling mengingatkan penerapan Protokol Kesehatan.

Ia menginformasikan bahwa Kabupaten HSU untuk tahap pertama ini mendapat jatah vaksin sebanyak 2680 dosis. Dosis pertama akan disuntikkan kepada seluruh tenaga kesehatan yang sudah diverifikasi bisa menerima vaksin, sasaran vaksinasi selanjutnya adalah pejabat publik,  kemudian masyarakat umum. 

Mekanisme pemberian vaksin, jelas Danu, dilakukan dalam empat tahap. Pertama adalah tahap pendaftaran, dimana calon penerima vaksin harus menunjukkan KTP dan etiket dari Kementerian Kesehatan RI yang dikirimkan ke nomor ponsel calon penerima vaksin.

Tahap kedua dilakukan Screening atau pemeriksaan riwayat kesehatan calon penerima vaksin.

"Pada tahapan inilah ditentukan apakah calon penerima vaksin lolos screening kesehatan untuk disuntik dengan persyaratan tidak sedang bergejala sakit, tidak sedang hamil, dan tekanan darah normal," terangnya.

Tahap ketiga dilakukan penyuntikan vaksin pada lengan bagian atas. Tahap terakhir atau tahap keempat adalah evaluasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

"Beberapa KIPI yang mungkin terjadi adalah inflamasi pada area bekas suntikan, dan tanda kemerahan bekas suntikan," kata Danu.

Vaksin selanjutnya akan didistribusikan ke  semua puskesmas di kecamatan, diperkiranan pemberian vaksin tahap pertama.untuk para tenaga kesehatan akan selesai pada April nanti.