Perjuangkan Demokrasi dan Nasionalisme, 70 Anggota Parlemen Enggan Pergi dari Naypiwtaw Meski Diusir Militer
Militer Myanmar berjaga di depan Mandalay Palace. (Wikimedia Commons/Adam Jones)

Bagikan:

Sebanyak 70 anggota parlemen dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) menolak angkat kaki dari Naypyitaw. Mereka tak gentar dengan ultimatum yang dilakukan oleh Militer Myanmar.

Militer memaksa memaksa anggota parlemen terpilih untuk meninggalkan wisma Pemerintah Naypyitaw dalam waktu 1x 24 jam.

BACA JUGA:


Dari 400 anggota terpilih, mayoritas memilih angkat kaki dari Naypyitaw. Sedangkan 70 anggota menolak pergi, meski diintervensi oleh militer.

Sebanyak 70 anggota parlemen NLD justru nekat melakukan sumpah jabatan. Sumpah dilakukan dalam sidang parlemen ‘dadakan’ pada hari Kamis.

Sumpah Anggota Parlemen

Daw Phyu Phyu Thin, anggota parlemen NLD yang terpilih kembali, menggambarkan acara hari Kamis sebagai 'sidang parlemen' mengatakan, permasalahan tempat tidak masalah selama ada anggota parlemen yang hadir. 

“Tidak ada yang bisa merampas legitimasi status anggota parlemen yang diberikan kepada kami oleh rakyat. Itu sebabnya, kami bersumpah sebagai anggota parlemen — untuk rakyat,” katanya, sambil mengutuk rezim militer yang melakukan kudeta dan menuntut Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan Presiden atas tuduhan konyol, seperti melansir The Irrawaddy.

BACA JUGA:


Pengambilan Sumpah Secara Online

"Anggota parlemen lain yang telah kembali ke rumah akan segera mengambil sumpah mereka secara online," sambungnya. 

Pada Kamis sore, orang-orang di seluruh negeri bergabung dengan unjuk rasa untuk menyambut pengambilan sumpah anggota parlemen tersebut.

Ikuti terus VOI.