Kementerian PUPR Targetkan Pembangunan Bendungan Jragung Semarang Rampung Tahun Depan
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana menyelesaikan pembangunan Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana tengah menyelesaikan pembangunan bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Kepala BBWS Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi mengatakan, Bendungan Jragung dibangun dengan kapasitas tampung 90 juta meter kubik, utamanya akan bermanfaat sebagai sumber air baku bagi wilayah Kota Semarang sebesar 500 liter per detik, Kabupaten Grobogan 250 literperdetik, dan Kabupaten Demak 250 liter per detik, serta menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 4.528 hektare di Kabupaten Semarang.

"Kontrak pembangunan Bendungan Jragung ditandatangani pada akhir 2020 dan mulai konstruksi pada pertengahan 2021 setelah proses penyiapan lahan. Saat ini, progres konstruksi secara keseluruhan dari tiga paket pekerjaan sekitar 21,6 persen dan ditargetkan rampung pada 2024," kata Adek dalam keterangan resminya, seperti dikutip pada Kamis, 12 Januari.

Saat ini, kata Adek, pihaknya tengah melakukan percepatan pembangunan dengan metode konstruksi yang dilaksanakan secara paralel tanpa harus menunggu penyelesaian pekerjaan yang satu untuk memulai pekerjaan lainnya.

"Saat ini, sudah dimulai proses timbunan tubuh bendungan (main dam) tanpa harus menunggu terowongan pengelak sungai selesai. Agar timbunan tidak tergenang air, aliran sungai dialihkan sementara dengan dibuatkan sudetan sungai," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pembangunan Bendungan BBWS Pemali Juana I Gusti Ngurah Carya Andi Baskara menuturkan, Bendungan Jragung mampu mengurangi risiko banjir area hilir hingga 45 persen, berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro dengan kapasitas 1.400 KW, dan pengembangan destinasi wisata air serta argowisata.

Andi juga menyebut, pada Januari 2023 sudah dimulai pembangunan fasum bendungan dan kantor Unit Pengelola Bendungan (UPB).

"Di dekat akses jalan masuk bendungan akan dibuat spot botanical garden yang terbuka untuk warga sekitar dan akan melibatkan komunitasperwarga sekitar untuk penanaman pohon buah di area hijau bendungan, sehingga warga mendapatkan manfaat lain dari keberadaan Bendungan Jragung," imbuhnya.

Sekadar informasi, pekerjaan pembangunan Bendungan Jragung terdiri dari tiga paket pekerjaan dengan lingkup pekerjaan Paket I dan II berupa pekerjaan galian dan timbunan (main dam), perlindungan tebing, drilling dan grouting, serta Paket III meliputi pekerjaan jalan akses, pengelak sungai, bangunan pelimpah (spillway), dan pekerjaan lain-lain.

Paket I dikerjakan oleh penyedia jasa PT Waskita Karya dengan nilai kontrak Rp806,3 miliar.

Hingga 11 Januari 2023, progres fisiknya telah mencapai 14,14 persen. Paket II dikerjakan oleh PT Wijaya Karya-PT BRP (KSO) dengan nilai kontrak Rp758 miliar dan progresnya sudah mencapai 24,97 persen.

Adapun Paket III dikerjakan PT Brantas Abipraya-PT Pelita Nusa Perkasa (KSO) senilai Rp735,9 miliar dengan progres fisik telah mencapai 25,68 persen.